Sahabat Pena



Masih kenal kan sama istilah itu? “Sahabat pena”?
Kalau dengar kata – kata sahabat pena, ingatan ku langsung memutar kejadian sekitar 8-9 tahun lalu. Waktu itu aku masih kelas 6 SD, jadi ceritanya aku kan pindah sekolah SD dari Depok ke Jakarta, trus jadinya teman SD ku yang di Depok komunikasinya sama aku via surat – suratan gitu, karena waktu itu HP kan belum sepopuler sekarang, terus kalau telepon - teleponan mahal, jadi komunikasinya pake surat.
Lucu deh, jadi aku sama teman – teman SD ku suka cerita – cerita tentang kejadian di SD lamaku di Depok dan aku juga cerita gimana sekolah baruku di Jakarta. Lalu kami mengungkapkan harapan – harapan ke depannya, karena waktu itu kan sudah mau ujian jadi cerita – cerita tentang SMP yang jadi tujuan setelah lulus SD.
Sampai akhirnya dari surat temanku aku dapat kabar bahwa teman baik ku di SD yang di Depok meninggal dunia karena sakit, aku kaget luar biasa dan masih ga percaya, akhirnya ibuku telepon mamanya teman aku itu, dan ternyata apa yang ditulis teman – temanku melalui surat itu benar, ternyata sahabat kecilku yang bernama Fitria sudah meninggal. Dia teman baikku lagi SD, anaknya baik, cantik dan pintar. Aku sedih banget, apalagi untuk keluarganya, mereka sangat terpukul dan kehilangan sekali. Jadi sedih deh, tapi aku yakin sahabat kecilku itu pasti sudah bahagia dan tenang di sana..
Hhmm... balik ke topik kita yaitu “Sahabat Pena” ya, hobby aku itu berlanjut sampai aku di SMF, aku suka nulis surat untuk kakak sepupuku yang ada di Surabaya, kami suka cerita – cerita padahal waktu itu yang namanya SMS sudah mulai populer lho, tapi masih aja kami mengandalkan pak pos untuk menyampaikan pesan kami. Hehee..
Jadi kangen deh nunggu saat – saat sore hari pak pos mengantar surat ke rumah – rumah. Sekarang jaman udah berubah jauh, sekarang komunikasi lebih mudah dengan Facebook dan Twitter, informasi lebih cepat dan dengan biaya yang terjangkau.



Sinonaholy’s Story

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumitnya Hidup

Gambar
  Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun yang sangat berat bagi saya. Saya tidak menyangka di tahun tersebut saya kehilangan kedua orang tua saya. Ayah saya bepulang terlebih dahulu di April 2020, dan Ibu saya menyusul 15 bulan kemudian yaitu di Bulan Juli 2021. Hati saya hancur, sampai sekarang pun dada saya masih terasa sesaknya. Seumur hidup saya, saya hidup berdampingan dengan mereka. Mereka selalu berada di pihak saya apapun di kondisi hidup saya, saya selalu dicintai, mereka adalah tempat saya pulang seperti rumah untuk saya, sumber doa bagi saya, nama saya selalu disebut oleh mereka di setiap doanya. Banyak sekali bukan yang hilang dari hidup saya? Di hidup saya, sedih dan bahagia datangnya bergantian, seperti roller coster . Tidak ada kebahagiaan yang abadi dan tidak ada yang kesedihan yang abadi. Rumit ya hidup. Memang begitu. Dulu saya mendengar istilah “hidup adalah misteri ilahi” biasa saja, tapi sekarang itu seperti nyata dan penuh makna. Semua orang punya cobaannya masing-mas
Baca selengkapnya

Meja Kerja ku #part I

Gambar
~~...Meja Kerja ku...~~ Itu lah gambar meja kerja ku lhooo.... ^O^ Huaa....berantakan emang, itu kalo lagi berantakan, tapi kalo lagi rapi ya rapi banget.. Paling rapi itu kalo menjelang dan sesudah libur panjang, rapiii banget, kinclong, sampe dilap-lap pakai alcohol biar keliatan makin mengkilap,, haha..  Maklum aja, dulu itu aku suka ada stempel di meja, tapi sekarang stempelnya udah ada tempatnya khusus, jadi sudah ga nempel-nempel di meja lagi deh... J Aku sudah nempatin meja kerja ini sejak terdaftar menjadi QA staff di perusahaan ini yaitu sekitar 3,5 tahun lebih sejak bulan Maret 2010 hingga saat ini masih nempatin meja ini.  Sampai kapan?? Yaa gatau juga karena ga ada yang bisa memprediksi juga sampai kapan nempatin meja kerja ini, selama masih merasa nyaman,,, Yaa namanya juga kerja di perusahaan orang, tarik ulur sering terjadi.. Kaya sekarang ini misalnya.. #Curcol Hahaa.. Dibawah ini adalah foto – foto yang pernah diambil di meja kerja ini (
Baca selengkapnya

Merajut Asa

Lamunanku terbang saat ku menghela nafas Langit tempatku berdiri sudah gelap Sekitarku acuh Lampu sekitarku terang benderang Masih dalam lamunanku, aku tersadar Bahwa... Ada kekhawatiran yang kusimpan rapat-rapat Ku sembunyikan hingga tak seorangpun tahu Panggil aku sang penyimpan rasa yang handal Hingga suatu saat aku tak sanggup mendekapnya Laksana bom waktu yang tak bisa kucegah Ya, seperti itulah waktu akan lakukan tugasnya Namun.. Ada asa yang kurajut Ada cinta yang kupercayai Ada mimpi yang kupeluk Ada cahaya yang kuhampiri Stasiun Manggarai, 06 Februari 2020
Baca selengkapnya