Postingan

Seni Berdoa

Seringkali apabila kita mendapati hal-hal yang tidak sesuai keinginan kita, yang kita salahkan lebih dahulu adalah takdir. Sedangkan sebenarnya kita sudah tahu kalo semua yang terjadi itu pasti sudah kehendak tuhan, bahkan saya percaya daun yang jatuh pun adalah atas seizin tuhan, apalagi untuk hal yang besar di hidup kita, sudah dipastikan semua atas rencana tuhan.  Tapi kalo saya berbicara tentang agama, sudah tentu saya tidak mahir tentang itu, pemahaman saya hanya sebatas "Semua yang terjadi pasti rencana tuhan, dan hanya yang terbaiklah yang terjadi, bukan yang lain". Tetapi kadangkala ada beberapa hal yang saya rasakan tidak adil bagi seseorang itu untuk menghadapinya. Mengapa begitu? Kenapa tidak begini? Kenapa dia? Kenapa saya?  Menyadari tentang kekurangan diri, saya menulis tentang ini. Kalau kita mendoakan datangnya pelangi, jangan lupa kita siapkan payungnya. Karena pelangi akan muncul ketika hujan reda. Kalau kita mendoakan datangnya salju, jangan lupa kita siapk...

2025 Highlight!

Gambar
Apa-apaan ini kok tiba-tiba sudah 06 Desember 2025 aja. Belum rekap kehidupan tahun 2025 nih! Blogpost ini penting untuk saya sebagai refleksi perjalanan satu tahun. Iya, buat diri sendiri aja kok, untuk dibaca lagi akhir tahun depan, dan betapa seharusnya saya bisa lebih banyak bersyukur.  Gila ya udah umur segini tetep wey harus diingetin perkara bersyukur (or at least mengingatkan diri sendiri) karena ya banyak hal yang bisa disyukuri. Ngomong gini karena tadi pagi saya baru mikir kok hidup saya gini-gini aja dan yang dibahas itu gitu-gitu aja. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, hidup saya gak gini-gini aja kok. Hidup saya cukup seperti roller coaster, naik dan turun. Awal tahun diawali dengan kehilangan ART lama saya (yang saat itu sudah kerja di saya 5 tahun), kemudian tiba-tiba resign dengan alasan tidak diizinkan lagi oleh suami barunya. Duarr.. (kejutan di awal tahun). Alhasil ganti ART baru kan, alhamdulilah langsung dapat ART, tapi plot twist-nya lagi mba ART baru saya d...

Cita-cita Saya Apa?

Lagi kecil semua anak pasti punya cita-cita, termasuk saya. Semakin besar semakin jelas cita-citanya apa, maunya apa, termasuk juga saya. Cita-cita saya makin bulat ketika saya sekolah menengah pertama, kelas 2 lebih tepatnya. Saat itu saya berusia 14 tahun, saya sudah tau saya ini maunya apa. Saya suka membaca, saya aktif di buletin pembuatan mading sekolah, saya suka broadcast radio, saya tertarik dengan informasi update info terkini, dan saya juga suka membaca artikel majalah. Masih ketika saya SMP, saya mulai mengenal internet dan dunia Maya. Dekat sekolah saya kebetulan ada warnet (re: warung internet), saya masih inget nama warnetnya yaitu "Hudanet", itu lokasinya ada di seberang apotek Roxy Malaka perumnas Klender, hampir setiap hari saya kesitu, karena di rumah saya dulu belum ada akses internet, saya rela-relain hemat jajan demi ke warnet, saya sering bolos les untuk bisa pergi ke warnet (duh maafin saya ya ayah ibu, saya dulu nakal hiks). Di warnet, saya suka baca b...

Rumitnya Hidup

Gambar
  Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun yang sangat berat bagi saya. Saya tidak menyangka di tahun tersebut saya kehilangan kedua orang tua saya. Ayah saya bepulang terlebih dahulu di April 2020, dan Ibu saya menyusul 15 bulan kemudian yaitu di Bulan Juli 2021. Hati saya hancur, sampai sekarang pun dada saya masih terasa sesaknya. Seumur hidup saya, saya hidup berdampingan dengan mereka. Mereka selalu berada di pihak saya apapun di kondisi hidup saya, saya selalu dicintai, mereka adalah tempat saya pulang seperti rumah untuk saya, sumber doa bagi saya, nama saya selalu disebut oleh mereka di setiap doanya. Banyak sekali bukan yang hilang dari hidup saya? Di hidup saya, sedih dan bahagia datangnya bergantian, seperti roller coster . Tidak ada kebahagiaan yang abadi dan tidak ada yang kesedihan yang abadi. Rumit ya hidup. Memang begitu. Dulu saya mendengar istilah “hidup adalah misteri ilahi” biasa saja, tapi sekarang itu seperti nyata dan penuh makna. Semua orang punya cobaannya masing...

Merajut Asa

Lamunanku terbang saat ku menghela nafas Langit tempatku berdiri sudah gelap Sekitarku acuh Lampu sekitarku terang benderang Masih dalam lamunanku, aku tersadar Bahwa... Ada kekhawatiran yang kusimpan rapat-rapat Ku sembunyikan hingga tak seorangpun tahu Panggil aku sang penyimpan rasa yang handal Hingga suatu saat aku tak sanggup mendekapnya Laksana bom waktu yang tak bisa kucegah Ya, seperti itulah waktu akan lakukan tugasnya Namun.. Ada asa yang kurajut Ada cinta yang kupercayai Ada mimpi yang kupeluk Ada cahaya yang kuhampiri Stasiun Manggarai, 06 Februari 2020

Being a Mother

Gambar
Well, setelah 2 tahun lamanya akhirnya saya posting blog saya lagi. Banyak sekali perubahan di diri Saya. Perubahan terbesar di hidup saya dari postingan saya sebelumnya adalah status baru saya, yaitu menjadi seorang Ibu. Honestly, tiap diskusi soal anak sama suami atau teman (sudah punya anak juga) Saya mendadak jadi baper. Sangat terharu. Rasanya seperti jatuh cinta lagi. Rasanya seperti punya semangat hidup baru. Duh rasa senangnya membuncah. Bukannya lebay tapi emang it really happened di saya. Selebay itu memang. Sekarang kalo mau ngapa-ngapain saya mikir 2 kali, apa dampaknya buat anak saya? gimana pemikiran anak saya nanti kalau dia sudah mengerti? apa yang saya lakukan adalah contoh yang baik? apa dia bahagia menjadi anak saya? pokoknya banyak worry nya.  Saya mungkin memang bukan ibu yang sempurna, saya tidak bisa menemani anak saya 24 jam dalam sehari (memang kebetulan Saya seorang ibu yang memilih untuk bekerja), tapi percayalah nak Saya sedang berusaha menjad...

Hidup tanpa batas!

Pernah ga sih berfikir kalo hidup kita ga pernah ada aturan? ga pernah ada norma, atau ga etika atau hukum yang mengatur? Sesekali saya pernah membayangkan itu, saya membayangkan kalau hidup kita pasti akan berantakan, pasti kita akan hidup semau kita, ga ada yang melarang, ga ada yang menegur, dan pastinya orang lain pun akan berbuat semaunya sama seperti kita. Kalau sekarang ini kita lagi pusing sama hidup kita, misalnya kalau kerjaan lagi numpuk, deadline di depan mata, meeting mulu, macet dimana-mana yang bikin frustasi, tingkat kehidupan yang semakin hedon, harga barang-barang yang semakin naik sedangkan selera hidup kita yang semakin tinggi atau apapun itu masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini seenggaknya kita masih bisa bersyukur karena kondisi di sekitar kita yang masih membentuk aturan di hidup kita yang membuat hidup kita lebih rapi dan terarah sehingga kita punya tujuan. Kata orang kalo hidup ga punya tujuan yang jelas, hidup kita pasti akan berantakan. ...