Postingan

Cita-citaku apa?

Lagi kecil semua anak pasti punya cita-cita, termasuk saya. Semakin besar semakin jelas cita-citanya apa, maunya apa, termasuk juga saya. Cita-cita saya makin bulat ketika saya sekolah menengah pertama, kelas 2 lebih tepatnya. Saat itu saya berusia 14 tahun, saya sudah tau saya ini maunya apa. Saya suka membaca, saya aktif di buletin pembuatan mading sekolah, saya suka broadcast radio, saya tertarik dengan informasi update info terkini, dan saya juga suka membaca artikel majalah. Masih ketika saya SMP, saya mulai mengenal internet dan dunia Maya. Dekat sekolah saya kebetulan ada warnet (re: warung internet), saya masih inget nama warnetnya yaitu "Hudanet", itu lokasinya ada di seberang apotek Roxy Malaka perumnas Klender, hampir setiap hari saya kesitu, karena di rumah saya dulu belum ada akses internet, saya rela-relain hemat jajan demi ke warnet, saya sering bolos les untuk bisa pergi ke warnet (duh maafin saya ya ayah ibu, saya dulu nakal hiks). Di warnet, saya suka baca b...

Rumitnya Hidup

Gambar
  Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun yang sangat berat bagi saya. Saya tidak menyangka di tahun tersebut saya kehilangan kedua orang tua saya. Ayah saya bepulang terlebih dahulu di April 2020, dan Ibu saya menyusul 15 bulan kemudian yaitu di Bulan Juli 2021. Hati saya hancur, sampai sekarang pun dada saya masih terasa sesaknya. Seumur hidup saya, saya hidup berdampingan dengan mereka. Mereka selalu berada di pihak saya apapun di kondisi hidup saya, saya selalu dicintai, mereka adalah tempat saya pulang seperti rumah untuk saya, sumber doa bagi saya, nama saya selalu disebut oleh mereka di setiap doanya. Banyak sekali bukan yang hilang dari hidup saya? Di hidup saya, sedih dan bahagia datangnya bergantian, seperti roller coster . Tidak ada kebahagiaan yang abadi dan tidak ada yang kesedihan yang abadi. Rumit ya hidup. Memang begitu. Dulu saya mendengar istilah “hidup adalah misteri ilahi” biasa saja, tapi sekarang itu seperti nyata dan penuh makna. Semua orang punya cobaannya masing...

Merajut Asa

Lamunanku terbang saat ku menghela nafas Langit tempatku berdiri sudah gelap Sekitarku acuh Lampu sekitarku terang benderang Masih dalam lamunanku, aku tersadar Bahwa... Ada kekhawatiran yang kusimpan rapat-rapat Ku sembunyikan hingga tak seorangpun tahu Panggil aku sang penyimpan rasa yang handal Hingga suatu saat aku tak sanggup mendekapnya Laksana bom waktu yang tak bisa kucegah Ya, seperti itulah waktu akan lakukan tugasnya Namun.. Ada asa yang kurajut Ada cinta yang kupercayai Ada mimpi yang kupeluk Ada cahaya yang kuhampiri Stasiun Manggarai, 06 Februari 2020

Being a Mother

Gambar
Well, setelah 2 tahun lamanya akhirnya saya posting blog saya lagi. Banyak sekali perubahan di diri Saya. Perubahan terbesar di hidup saya dari postingan saya sebelumnya adalah status baru saya, yaitu menjadi seorang Ibu. Honestly, tiap diskusi soal anak sama suami atau teman (sudah punya anak juga) Saya mendadak jadi baper. Sangat terharu. Rasanya seperti jatuh cinta lagi. Rasanya seperti punya semangat hidup baru. Duh rasa senangnya membuncah. Bukannya lebay tapi emang it really happened di saya. Selebay itu memang. Sekarang kalo mau ngapa-ngapain saya mikir 2 kali, apa dampaknya buat anak saya? gimana pemikiran anak saya nanti kalau dia sudah mengerti? apa yang saya lakukan adalah contoh yang baik? apa dia bahagia menjadi anak saya? pokoknya banyak worry nya.  Saya mungkin memang bukan ibu yang sempurna, saya tidak bisa menemani anak saya 24 jam dalam sehari (memang kebetulan Saya seorang ibu yang memilih untuk bekerja), tapi percayalah nak Saya sedang berusaha menjad...

Hidup tanpa batas!

Pernah ga sih berfikir kalo hidup kita ga pernah ada aturan? ga pernah ada norma, atau ga etika atau hukum yang mengatur? Sesekali saya pernah membayangkan itu, saya membayangkan kalau hidup kita pasti akan berantakan, pasti kita akan hidup semau kita, ga ada yang melarang, ga ada yang menegur, dan pastinya orang lain pun akan berbuat semaunya sama seperti kita. Kalau sekarang ini kita lagi pusing sama hidup kita, misalnya kalau kerjaan lagi numpuk, deadline di depan mata, meeting mulu, macet dimana-mana yang bikin frustasi, tingkat kehidupan yang semakin hedon, harga barang-barang yang semakin naik sedangkan selera hidup kita yang semakin tinggi atau apapun itu masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini seenggaknya kita masih bisa bersyukur karena kondisi di sekitar kita yang masih membentuk aturan di hidup kita yang membuat hidup kita lebih rapi dan terarah sehingga kita punya tujuan. Kata orang kalo hidup ga punya tujuan yang jelas, hidup kita pasti akan berantakan. ...

Hello 2018

Gambar
Whoooaaa.... Sudah lama sekali saya gak posting di blog saya ini. 2017 sudah berganti 2018, banyak sekali cerita yang terlewatkan yang belum sempat saya posting di blog ini, banyak juga perubahan yang saya alami, yaa.. banyak banget...! Tahun 2017 merupakan tahun tranformasi besar buat saya, tahun yang sangat merubah hidup saya, karena di tahun 2017 saya sudah resmi menyandang predikat ISTRI. Ya bulan Mei 2017 saya sudah menikah...!! Ciye... Ciyee... Banyak sekali cerita yang mau saya sampaikan di blog saya ini, mulai dari acara pertunangan saya, persiapan pernikahan, foto prewedding, honeymoon, hidup sebagai seorang istri, dan proses kehamilan anak pertama saya. So excited... Kalo ada waktu nanti saya jabarkan di blog saya satu-satu. Hihi.. Di tahun 2018 ini, saya sangat excited menanti buah hati pertama saya yang rencananya Insya Allah di Bulan April 2017, I will have a baby, it’s a baby boy. Alhamduliilah, saya selalu bersyukur atas semua kebaikan Allah yang ...

Mencintai atau Dicintai?

Cinta itu mudah. Cinta itu sederhana. Yang membuat cinta itu sulit dan rumit adalah pelaku cinta itu sendiri. Menurut saya, cinta itu sesederhana mencintai dan dicintai. Cinta juga sesederhana menerima sesorang di hidup kita, bukan karena dia itu siapa dan apa yang dia punya. Proses cinta itu juga yang membuat cinta menjadi sulit dan rumit. ‘Mencintai’ atau ‘dicintai’? Mungkin bagi sebagian orang ‘dicintai’ lebih nyaman daripada ‘mencintai’, tapi bagi saya tidak. Saya memilih mencintai, karena dengan kita mencintai sesorang, kita lah yang memiliki kontrol terhada rasa cinta itu sendiri. Kita yang bebas menentukan bisa atau tidaknya menerima seseorang yang kita cintai, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang pasangan kita miliki secara sempurna. Dengan cinta kita juga belajar menahan rasa sakit. Cinta juga mengajarkan kita untuk menyembuhkan rasa sakit. Cinta bisa tumbuh dan layu karena waktu. Ya, cinta butuh waktu, waktu untuk menerima, atau waktu untuk melepas. Wa...