Mencintai atau Dicintai?


Cinta itu mudah. Cinta itu sederhana. Yang membuat cinta itu sulit dan rumit adalah pelaku cinta itu sendiri. Menurut saya, cinta itu sesederhana mencintai dan dicintai. Cinta juga sesederhana menerima sesorang di hidup kita, bukan karena dia itu siapa dan apa yang dia punya. Proses cinta itu juga yang membuat cinta menjadi sulit dan rumit.


‘Mencintai’ atau ‘dicintai’?

Mungkin bagi sebagian orang ‘dicintai’ lebih nyaman daripada ‘mencintai’, tapi bagi saya tidak. Saya memilih mencintai, karena dengan kita mencintai sesorang, kita lah yang memiliki kontrol terhada rasa cinta itu sendiri. Kita yang bebas menentukan bisa atau tidaknya menerima seseorang yang kita cintai, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang pasangan kita miliki secara sempurna. Dengan cinta kita juga belajar menahan rasa sakit. Cinta juga mengajarkan kita untuk menyembuhkan rasa sakit.

Cinta bisa tumbuh dan layu karena waktu. Ya, cinta butuh waktu, waktu untuk menerima, atau waktu untuk melepas. Waktu untuk bertahan, kembali, atau pergi. Wajar saja jika orang beranggapan cinta itu rumit. 

Cinta juga tentang menerima dan memberi. Cinta yang sempurna itu cinta yang imbang antara memberi dan menerima, dengan kata lain cinta yang berbalas. Cinta seharusnya tidak mengenal gengsi. Cinta juga tidak mengenal perbedaan.


Bersyukurlah kita karena tuhan menitipkan cinta di hati kita, agar hidup kita lebih berwarna.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

From Bandung with Love

Rumitnya Hidup

About L-O-V-E